Doha -Ajang Piala Dunia 2022 di Qatar sudah dimulai dan telah mendapat sorotan dari publik dunia karena kian seru.
Hingga kemarin terjadi 2 kejutan besar saat Arab Saudi mengalahkan Argentina dan raksasa Jerman keok melawan Jepang.
Jika telah menonton beberapa pertandingan, ataupun para fans sepak bola seperti Liga Inggris, Liga Spanyol dan liga-liga manapun, Anda mungkin beberapa kali pernah melihat pemain yang meludah di lapangan saat mereka sedang bermain.
Pernahkah terlintas di benak, mengapa mereka kerap terlihat meludah di lapangan? Berikut penjelasannya dari tinjauan sains dikutip dari Times of India.
Menurut beberapa penelitian, olahraga meningkatkan jumlah protein yang dikeluarkan ke dalam air liur, terutama sejenis lendir yang disebut MUC5B yang membuat air liur menjadi lebih kental dan sulit ditelan.
Dr Udit Kapoor, konsultan senior Asian Hospital mengatakan kepada Indian Express bahwa air liur di mulut mengental selama aktivitas fisik yang berat seperti pertandingan sepak bola.
“Ada jenis lendir khusus yang disebut MUC5B yang membuat air liur lebih kental dan karenanya lebih sulit untuk ditelan.
Jadi, yang terbaik adalah meludahkannya,” jelasnya.
Ini juga alasan mengapa pesepakbola, pemain kriket, dan pemain rugby diperbolehkan meludah di lapangan.
Meskipun belum diketahui secara jelas mengapa seseorang menghasilkan lebih banyak MUC5B saat berolahraga.
Dikatakan bahwa itu bisa jadi karena mereka lebih banyak bernapas melalui mulut sehingga lendir menghentikan mulut dari mengering.
Selain itu, Joseph Dosu, mantan kiper timnas Nigeria mengatakan, pesepakbola meludah karena “mereka membutuhkan sesuatu untuk melegakan tenggorokan mereka…
mereka berlari mungkin sejauh 10 hingga 15 yard dan mereka membutuhkan udara untuk bernapas”.
Banyak penjelasan lain telah mengemuka.
Beberapa mengklaim itu adalah taktik untuk mengintimidasi pemain lawan, sementara yang lainnya percaya itu bisa menjadi tanda dari kasus OCD.
Demikian penyebab pemain bola kadang kala terlihat meludah, termasuk tentu saja di Piala Dunia 2022.