
Kemungkinan penurunan ekonomi global yang lebih kuat semakin meningkat, disertai dengan munculnya masalah yang diperkirakan akan membuat banyak negara bangkrut.
Secara nasional, laju inflasi terus meningkat, belum lagi dengan kondisi nilai tukar rupiah yang melemah mendekati Rp. 15.000 terhadap dolar Amerika Serikat.
Hal ini menimbulkan ketakutan masyarakat terhadap kegiatan ekonomi dan kelangsungan hidup mereka di masa mendatang.
Sebagian besar investor juga tersesat ketika memilih alat yang tepat untuk menyimpan uang mereka dan berinvestasi tanpa harus mengambil risiko kerugian besar.
Namun apa saja rekomendasi alat atau instrumen saat ini melakukan invesasi di masa resesi? Simak penjelasannya melalui artikel kali ini.
Rekomendasi Alat Investasi Saat Resesi
Jika situasi keuangan Anda stabil, Anda dapat mencoba berinvestasi selama penurunan ekonomi. Berinvestasi dapat membantu Anda meningkatkan penghasilan. Selain itu, berinvestasi juga dapat membantu Anda menjaga nilai uang Anda di tengah kemungkinan inflasi.
Dalam menghadapi inflasi, sebaiknya pilih jenis investasi yang memiliki risiko minimal. Lantas alat investasi apa yang paling tepat saat resesi? Di bawah ini adalah rekomendasinya.
- Logam mulia
Rekomendasi pertama untuk sarana investasi saat resesi adalah logam mulia seperti emas. Harga emas berpotensi menguat jika kebijakan pengetatan bank sentral memuncak dan ekspektasi kenaikan suku bunga mulai meredup.
Emas juga digambarkan sebagai safe haven dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil. Padahal, harga emas pernah naik sebanyak 24,6% saat resesi akibat pandemi Covid-19.
Sebagai alat investasi, harga emas bisa naik turun. Naik turunnya harga emas tergantung pada permintaan dan penawaran pasar. Berinvestasi dalam emas sangat ideal bagi mereka yang berencana menyimpannya selama beberapa tahun.
- Reksadana
Reksadana juga sangat direkomendasikan sebagai sarana investasi di masa resesi. Berinvestasi di reksa dana cukup aman karena tidak fluktuatif dan memiliki risiko yang rendah. Potensi return reksadana pasar uang juga sangat menarik, apalagi reksadana juga tidak kena pajak.
Ketika memilih untuk berinvestasi di reksa dana, Anda dapat memilih reksa dana pasar uang atau reksa dana campuran. Sebelum memilih reksa dana, pastikan Anda mengetahui return reksa dana tersebut, serta besaran return dan risikonya.
Jika Anda ingin menarik dana umum, proses penarikannya juga mudah dan cepat. Proses penukaran maksimal biasanya sampai 7 hari kerja untuk pasar saham, namun banyak juga pilihan reksa dana yang bisa langsung dicairkan di hari yang sama.
Investasi reksa dana cocok bagi Anda yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ini juga cocok sebagai alat investasi tambahan di saat krisis.
- Obligasi
Selama resesi, obligasi adalah alat investasi yang aman. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang dapat diperdagangkan. Obligasi lebih aman daripada saham, tetapi memiliki imbal hasil yang cukup tinggi.
Dalam resesi, suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan imbal hasil obligasi naik. Namun sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi di obligasi, Anda juga perlu mengetahui risiko dan jenis obligasi yang cocok untuk Anda.
Tips Melakukan Investasi saat Masa Resesi
Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan ketika melakukan investasi ketika masa resesi agar tetap optimal dan mendapatkan hasil yang maksimal.
- Disiplin dalam perencanaan keuangan
Lakukan perencanaan keuangan dengan rumus 10-20-30-40. Pastikan 20% dari uang yang Anda gunakan untuk berinvestasi masuk ke dana darurat dalam instrumen yang sangat likuid dan disiplin saat menyiapkannya.
Semakin tinggi rasionya, semakin siap Anda memenuhi kebutuhan di tengah kelesuan ekonomi.
- Kurangi pengeluaran yang tidak perlu
Mulailah mengurangi dan tidak menambah pengeluaran seperti hutang, segera lunasi jika memungkinkan atau jika masih terlalu berat, segera tangani dan kirimkan ke lembaga jasa keuangan untuk direstrukturisasi.
- Penataan ulang portofolio investasi
Penataan ulang portofolio investasi, jika kondisi pasar global mulai menurun, segera tata ulang portofolio investasi ke dalam format yang lebih aman, seperti saham dengan fundamental yang kuat dan reksa dana pasar uang.
Peer to Peer Lending Indonesia untuk Investasi di Masa Resesi
Selain pada tiga jenis instrumen investasi yang bisa Anda lakukan, Anda juga bisa melakukan investasi pada layanan Peer to Peer Lending Indonesia, salah satunya Akseleran.
Akseleran sendiri memiliki fitur dimana Anda bisa menjadi seorang investor yang memberikan sejumlah pinjaman modal kepada calon nasabah Akseleran. Nantinya Anda akan mendapatkan sejumlah keuntungan sesuai persenan yang ditentukan Akseleran.
Tentunya hal ini tepat untuk dilakukan apalagi saat ini banyak masyarakat yang semakin membutuhkan pinjaman online untuk berbagai keperluan.