Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah tiba di Bali untuk agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 .

Pesawat Air Force One yang membawanya mendarat di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Minggu malam, 13 November 2022.

Air Force One untuk kepresidenan Amerika Serikat merupakan pesawat Boeing seri 747-200B.

Ada dua pesawat dengan konfigurasi khusus ini, masing-masing dengan nomor ekor 28000 dan 29000.

Nama lain yang diberikan Angkatan Udara AS untuk pesawat ini adalah VC-25A.

Misinya memang untuk menyediakan transportasi udara bagi presiden atau orang nomor satu di Amerika Serikat.

Di badan pesawat tertera besar ‘United States of America’, bendera AS, dan Kepresidenan AS.

Perbedaan utama antara VC-25 dan Boeing 747 standar, selain kapasitas penumpang yang diangkut, adalah peralatan elektronik dan komunikasi, sistem bagasi mandiri, tangga udara depan dan belakang, dan kemampuan pengisian bahan bakar saat terbang.

Berikut ini spesifikasi dan sejarah selengkapnya dari pesawat Air Force One Amerika Serikat dikutip dari laman www.af.mil.

Pesawat Air Force One memiliki empat mesin jet General Electric CF6-80C2B1, dengan daya dorong 56.700 pound pada masing-masing mesin.

Pesawat memiliki panjang 70,7 meter, tinggi 19,3 meter, dan bentang sayap 59,6 meter.

Ketika sudah di udara, kecepatan terbangnya hingga 630 mil per jam (Mach 0,92).

Kapasitasnya terdiri dari 30 kru dan 71 penumpang.

Terdapat fasilitas akomodasi untuk presiden termasuk suite eksekutif yang terdiri dari kabin dengan ruang ganti, toilet dan shower, dan kantor presiden.

Lainnya adalah ruang konferensi, juga ruang makan tersedia untuk presiden, keluarga dan stafnya.

Akomodasi terpisah lainnya disediakan untuk tamu, staf senior, pengawal (Secret Service) dan petugas keamanan serta awak media.

Terdapat juga dua dapur yang bisa menyediakan hingga 100 porsi makanan sekaligus.

Lalu ada enam toilet penumpang, termasuk fasilitas akses penyandang cacat disediakan serta tempat istirahat dan dapur kecil khusus untuk awak pesawat.

VC-25 juga memiliki kompartemen yang dilengkapi dengan peralatan medis dan perlengkapan untuk keadaan darurat medis ringan.

Presiden AS sejak era Franklin D.

Roosevelt sudah mulai menggunakan pesawat kepresidenan untuk berpergian.

Saat itu sekitar 1944 dan pesawat mendapat nama VC-54, yang dijuluki “Sapi Suci” atau “Sacred Cow”.

Penerus Roosevelt, Harry S.

Truman, menggunakan pesawat tersebut secara ekstensif selama 27 bulan pertama pemerintahannya.

Dia antara lain menandatangani Undang-Undang Keamanan Nasional Tahun 1947 di dalam pesawat itu, sebelum kemudian hadir VC-118, yang dijuluki “Independenc”, sesuai nama kampung halaman Truman, Independence, di Missouri.

Pesawat ini melayani Truman selama periode 1947 hingga 1953.

Pada 1953 hingga 1961, Presiden Dwight D.

Eisenhower bepergian dengan pesawat yang baru lagi, VC-121A dan VC-121E.

Keduanya dijuluki “Columbine II” dan “Columbine III”.

Nama ‘Air Force One’ pertama kali digunakan pada 1950-an.

Nama itu disandang oleh pesawat VC-137 dan penumpang pertamanya adalah Presiden John F.

Kennedy.

Pada 1962, sebuah pesawat VC-137C yang secara khusus dibeli untuk digunakan sebagai Air Force One, mulai beroperasi dengan nomor ekor 26000.

Pesawat itu mungkin merupakan pesawat kepresidenan yang paling banyak dikenal dan paling signifikan secara historis.

Inilah pesawat yang membawa Kennedy ke Dallas, 22 November 1963, dan mengembalikan jenazahnya ke Washington, D.C., setelah pembunuhannya.

Pada 1972 Presiden Richard M.

Nixon melakukan kunjungan bersejarah bersama pesawat yang sama ke Cina dan ke bekas Republik Sosialis Uni Soviet.

Nomor ekor 27000 menggantikan 26000 dan mengukir sejarah tersendiri ketika digunakan untuk menerbangkan tiga mantan presiden yakni Richard Nixon, Gerald Ford dan Jimmy Carter ke Kairo, Mesir, 19 Oktober 1981.

Ketiganya mewakili Amerika Serikat pada pemakaman Presiden Mesir Anwar Sadat.

Pada 6 September 1990 VC-25A pertama dengan nomor ekor 28000 terbang sebagai ‘Air Force One’.

Saat itu penumpangnya adalah George Bush dengan rute Kansas, Florida dan kembali ke Washington, D.C.

Pesawat VC-25A kedua, nomor ekor 29000, giliran mengangkut Presiden Bill Clinton bersama mantan presiden Carter dan Bush ke Israel untuk pemakaman Perdana Menteri Yitzhak Rabin.

Nomor ekor 29000 juga mengukir namanya dalam sejarah pada 11 September 2001.

Awak pesawat dengan aman mengembalikan Presiden George W.

Bush dan anggota staf dari Sarasota, Florida kembali ke Washington, D.C., meskipun ada peningkatan ancaman.

Pada 23 Maret 2016, ‘Air Force One’ nomor ekor 28000 mendapat kehormatan mengangkut Presiden Barack Obama dalam perjalanan bersejarah ke Kuba.

Itu adalah kunjungan pertama oleh Presiden AS yang menjabat sejak Presiden Calvin Coolidge pada 1928.

ZAHRANI JATI HIDAYAH